Jakarta, tvrijakartanews - Hoiho atau penguin bermata kuning, dinobatkan sebagai burung terbaik tahun ini di Selandia Baru sebagai bagian dari kontes tahunan negara tersebut pada Senin (16/9).

“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa sekali lagi, Hoiho, atau penguin bermata kuning, berhasil mencapai puncak podium. Ia pernah menang sekali pada tahun 2019. Ia adalah pemenang yang sangat pantas karena ia sedang dalam banyak masalah,” kata ketua eksekutif bidang kehutanan dan burung, Nicola Toki.

Dianggap sebagai spesies penguin paling langka di dunia oleh penyelenggara kompetisi Forest and Bird, hoiho merupakan spesies endemik Selandia Baru dengan sekitar 4.000 hingga 5.000 ekor yang tersisa di alam liar. Spesies yang terancam punah ini dikenal karena baunya yang kuat dan sifatnya yang pemalu, meskipun namanya berarti 'pembuat keributan' dalam bahasa Maori.

“Mereka benar-benar kesulitan. Kami telah kehilangan 78% populasi di daratan utama kami hanya dalam 15 tahun dan dampak kumulatif dari predator, perubahan iklim telah menggeser makanan di lautan yang berarti makanan harus menempuh perjalanan lebih jauh, sehingga kondisi mereka benar-benar terdampak," lanjutnya.

Melansir reuters, penguin menerima 6.328 suara dengan lonjakan popularitas di minggu terakhir kompetisi, mengungguli burung robin hitam Pulau Chatham, juga dikenal sebagai karure, dengan 5.442 suara dan kakapo dengan 4.548 suara.

“Ini sangat hebat. Dalam pikiran saya, ini adalah politik positif, benar. Senang rasanya bisa membawanya kembali ke rumah, warga Selandia Baru sangat mendukung kompetisi kecil yang sangat menyenangkan ini. Namun, tidak sedikit, karena kami memperoleh hampir 52.500 suara, itu jumlah yang sangat banyak dan sangat menyenangkan melihat kami mulai menyatu dengan identitas nasional kami yang semuanya tentang bahasa kami yang menyenangkan,” ujar Nicola.